Kamis, 11 Oktober 2012

Tugas Organisasi

ORGANISASI


1.      Pengertian Organisasi
Organisasi terdiri dari kata organon yang berarti alat. Organon berasal dari bahasa yunani. Dalam kamus besar bahasa Indonesia Organisasi memiliki pengertian kelompok kerjasama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama.
      Perilaku organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok maupun organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi.

      Menurut para ahli terhadap beberapa pengertian organisasi sebagai berikut :
  1. Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui orang-orang dibawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama
  2. James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama
  3. Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  4. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif terus menerus untuk mencapai suatua tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Sebuah organisasi dapat dibentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi sepert; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka penganguran.
      Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterikatan yang terus menerus. Rasa keterikatan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang kostan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orng-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

2.      Organisasi sebagai Wadah dan Proses
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-prasarana, adata dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
a.       Organisasi sebagai Wadah
Adalah tempat adanya pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat tentang cara memecahkan masalah agar lebih berhasil dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi dapat diartikan dalam 2 macam, yaitu :
1.       Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasamanya dijalankan.
2.       Dalam arti dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara oarang yang bekerjasama baik secara formal atau informal.
b.       Organisasi sebagai Proses
Proses dalam kamus bahasa Indonesia berarti rangkai suatu tindakan, sedangkan proses dalam buku organisasi karangan Gobson Invancevish Donnelly adalah berkenaan dengan aktifitas yang memberi kehidupan pada skema organisasi tersebut. Sehingga disimpulkan bahwa organisasi sebagai proses adalah merupakan jiwa bagi struktur organisasi. Jika proses tersbeut tidak berjalan dan berfungsi dengan baik, maka masalah yang tidak pernah diharapakan akan timbul dalam sebuah organisasi.

3. Organisasi Formal dan Informal
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua mascam, yaitu organisasi informal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tungkat atau derajat terstuktur. Namnu dalam kenyataan tidak ada organisasi formal maupun informal yang sempurna.

1.      Organisasi Formal
Adalah suatu organisasi yang memilki stuktur yang jelas, pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Atau organisasi yang memiliki struktu (bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja, kekuasan, wewenang dan tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi). Tujuan ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi struktur organisasi yang akan dibuat.
Unsur dan tiang dasar organisasi formal
c.       Unsur pokok organisasi formal, yaitu :
1.       Sistem kegiatan terkoordinasi
2.       Kelompok orang
3.       Kerjasama mencapai tujuan
d.       Tiang dasar teori organisasi formal
1.       Pembagian kerja
2.       Proses skalar (hirarki) dan fungsional (horizontal)
3.       Struktur
4.       Rentang kendali

Ciri-ciri organisasi Formal :
1.                Suatu organisasi terdiri dari hubungan-hubungan yang ditetapkan antara jabatan-jabatan.
2.                Tujuan dan rencana organisasi terbagi kedalam tugas-tugas yang disalurkan diantara berbagai jabatan kewajiban resmi.
3.                Kewenangan untuk melaksanakan kewajiban diberikan kepada jabatan.
4.                Garis-garis kewenangan dan jabatan diatur menurut suatu tatanan hirarkis.
5.                Suatu sistem aturan dan regulasi yang umum tetapi tegas.
6.                Prosedur dalam organisasi bersifat formal dan impersonal, yakni peraturan-perturan organisasi berlaku bagi setiap orang.
7.                Suatu sikap dan prosedur untuk menerapkan suatu sistem disiplin merupakan bagisn dari organisasi.
8.                Anggota organisasi harus memisahkan kehidupan pribadi dan kehidupan organisasi
9.                Pegawai dipilih untuk bekerja dalam organisasi berdasarkan kualifikasi teknis, alih-laih koneksi politis, koneksi keluarga atau koneksi lainnya.
10.             Meskipun pekerjaan dalam birokrasi berdasarkan kecapakan teknis, kenaikan jabatan dilakukan berdasarkan senioritas dan prestasi kerja.

Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi formal adalah sebagai berikut :
1.       Stategi organisasi untuk mencapai tujuannya.
2.       Lingkungan yang melingkupinya.
3.       Teknologi yang digunakan
4.       Ukuran organisasi
5.       Anggota (pegawai/karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi

2.      Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari da oarang atau lebih yang terlibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Keanggotan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstuktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi organisasi sekunder menurut Hicks :
a.       Organisasi primer, organisasi semacam ini menurut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi timbal balik dan  bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
b.       Organisasi Sekunder, organisasi yang memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional dan kontraktual. Organisasi ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat0alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasamanya anatar majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai eberapa besar pembayaran gajinya.

Organisasi Informal memiliki ciri-ciri :
1.       Lepas                                    3. Tidak terumuskan
2.       Fleksibe                     4. Spontan

Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar, maupun tidak sadar. Kerapkali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan-hubungan antara para anggota, bahkan tujuan-tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh Organisasi Informal :
1.       Arisan Ibu-ibu
2.       Orang-orang di kendaraan umum
3.       Sekumpulan penonton yang menyaksikan sepak bola.



Sumber :           http://windidwifirlyani.blogspot.com
                        http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_Organisasi
                        http://hendri-softskill.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar