Rabu, 14 November 2012

Tugas Tulisan 14


Tips untuk Ibu Hamil yang Ingin Melakukan Perjalanan Jauh



img 
Dok. Thinkstock


















Jakarta - Selama hamil, bukan berarti wanita jadi terbatas dalam melakukan berbagai kegiatan termasuk melakukan perjalanan jauh. Asalkan kehamilan yang Anda jalani tidak berisiko dan diizinkan dokter untuk menjalani perjalanan tersebut, sah-sah saja aktivitas itu dilakukan.

Namun sebelum melakukan perjalanan jauh, baik itu dengan pesawat atau mobil, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pakar perkembangan dan stimulasi pralahir pada bayi, F. Rene Van de Carr dan rekannya psikolog March Lehrer, Ph.D, memberikan beberapa tips untuk ibu hamil yang berniat melakukan perjalanan dalam bukunya 'While You're Expecting..Your Own Prenatal Classroom'.

Pertama, jangan melakukan perjalanan panjang atau sulit pada tiga bulan pertama kehamilan. Hal itu karena risiko keguguran lebih tinggi terjadi pada wanita yang melakukan perjalanan di trimester pertama. Ibu perlu ingat, bayi dapat terluka oleh laju atau pengereman tiba-tiba (seperti dalam kecelakaan mobil) tanpa pukulan atau tekanan pada rahim. Kekuatan internal massa janin dan plasenta dalam gerakan saat itu sudah cukup menyebabkan cidera.

Kedua, selalu gunakan sabuk pengaman. Mengenakan sabuk pengaman ketika bepergian dengan mobil sangat mengurangi risiko cidera berat dalam kecelakaan bagi ibu dan bayi. Tidak benar kalau memakai sabuk pengaman dapat menyakiti bayi.

Ketiga, jika ibu hamil berniat pergi ke negara-negara atau tempat-tempat dengan bakteri atau virus berbeda dengan yang biasa dihadapi, Anda dan janin bisa menjadi sakit. Sebaiknya konsultasikan ke dokter hal terbaik apa yang harus dilakukan.

Keempat, banyaklah minum air putih ketika ibu naik pesawat terbang. Lingkungan buatan di dalam pesawat cenderung sangat kering dan ibu bisa dengan mudah mengalami dehidrasi. Selalu sediakan air minum selama penerbangan.

Kelima, hindari penerbangan di enam minggu terakhir kehamilan. Kegembiraan saat bersiap-siap dan berpergian dapat memicu kelahiran pada beberapa wanita. Tak hanya itu, jika plasenta tidak berfungsi pada tingkat saat oksigen dan nutrisi cukup karena masalah kesehatan, bayi dapat kekurangan oksigen ketika tekanan kabin pesawat berkurang.


Sumber : http://wolipop.detik.com/read/2012/07/30/184131/1978716/857/tips-untuk-ibu-hamil-yang-ingin-melakukan-perjalanan-jauh

Tugas Tulisan 13


CARA MENGEMUDI YANG BAIK DAN BENAR


Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian)  Menghidupkan mobil dalam keadaan kopling di gigi nol    

  1. Pasang tali / sabuk pengaman   
  2. Putar kunci untuk menghidupkan mesin    
  3. Hidupkan AC
  4. Turunkan Rem Tangan
  5. Injak kopling habis, pindahkan gigi ke gigi 1
  6. Angkat kopling pelan2
  7. sambil Injak gas sedikit demi sedikit sampai terasa mobil bergerak  
 Memundurkan mobil  
  • Injak kopling habis, pindahkan gigi ke gigi R
  • Angkat kopling pelan2     Rasakan sampai mobil terasa bergerak mundur     Atur bergerak mundurnya mobil dengan cara menginjak dan mengangkat kopling sekuku sampai dengan  kopling (jangan lebih dan jangan mengangkat terlalu cepat agar mesin tidak mati) 
 Ganti gigi pada saat mobil berjalan (kaki kanan masih menginjak gas)   
  • Injak kopling habis    
  • Angkat gas    
  • Pindahkan gigi ke posisi yang dikendaki  
  • Angkat kopling pelan2    
  • Injak gas pelan2, sampai terasa jalannya mobil stabil sesuai dengan kecepatan seharusnya  
  • Lepaskan kaki dari kopling
Atur jalannya mobil hanya dengan menginjak dan mengkat gas saja  Jika melalui polisi tidur  
  1. Angkat gas, tempel pedal rem   
  2. Injak kopling habis, pindahkan ke gigi 1
  3. Angkat kopling pelan2, mobil dijalankan hanya dengan mengangkat kopling sekuku sampai kopling  atau kopling tak usah diinjak, biarkan saja mobil bergerak memakai lumpsum nya   
  4. jika dirasa polisi tidur terlalu tinggi, Injak gas sedikit sampai dirasa mobil bisa melewati polisi tidur    
  5. Setelah dapat melewati polisi tidur injak gas pelan2   
Menambah/mengurangi gigi    
  • Injak kopling habis   
  • Angkat gas   
  • Pindahkan gigi ke gigi yang dikehendaki  
  • Tempel gas   
  • Angkat kaki dari kopling pelan2   
Menghentikan mobil tiba2 dalam keadaan mobil sedang berjalan cepat   
  •  Injak rem pelan2 sampai terasa mobil berhenti   
  •  Injak kopling habis Pindahkan gigi ke gigi 0    
  • Angkat rem tangan   
Menghadapi macet di lampu merah menggunakan rem    
  1. Injak kopling habis  
  2. Tempelkan kaki di rem mainkan sesuai keadaan jalan 
  3. Pindahkan gigi ke gigi 1     
  4. Angkat kopling sedikit demi sedikit untuk menjalankan mobil merayap     atau injak saja kopling habis biarkan mobil berjalan menggunakan lumpsump nya  
 Menghadapi macet di lampu merah tanpa menggunakan rem, atau ketika hendak keluar dari gang ke jalan raya   
  1. Injak kopling habis   
  2. Tempelkan kaki di rem   
  3. Pindahkan gigi ke gigi 1 
  4. Angkat kopling sedikit demi sedikit untuk menjalankan mobil merayap   
  5. atau injak saja kopling habis biarkan mobil berjalan menggunakan lumpsump nya   
  6. Tempel kaki di gas     
  Berhentikan mobil: Angkat kopling sekuku dan injak rem sedikit (tempel rem)      
Jalankan mobil merayap:  Angkat kopling sekuku     Dengan posisi ini mobil akan berjalan merayap

Sumber : http://rotation289.blogspot.com/2012/07/cara-mengemudi-yang-baik-dan-benar.html

Tugas Tulisan 12


Tips-Tips Cara Menghilangkan Kebiasaan Merokok

Rokok adalah sebuah masalah bagi kesehatan. Perokok sejati pasti kesehatanya tidak akan terjamin , karena rokoknya sendiri bilang “MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN SERANGAN JANTUNG , HIPETENSI , GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN”. Tapi kok masih saja merokok tanpa pandang akibat….Bahkan bagi yang menghisap asap rokok bisa mendapatkan dampaknya juga,  tetapi masih saja banyak pecandu rokok yang tak henti-hentinya menghisap rokoknya secara berlebihan, bahkan di tempat umum .
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan  seseorang menjadi pecandu rokok , bisa dari lingkunganya, keinginan tersendiri dll. Tetapi hal yang paling banyak menyebabkan seseorang bisa merokok yaitu dampak lingkungan sekitarnya , misalkan ada seseorang yang bukan pecandu rokok, di bawa temanya untuk merokok, orang itu suatu saat pasti akan menjadi perokok juga karena bujuk hasut temanya itu.
Terkadang bagi pecandu rokok berpikir , bagaimana cara untuk menghilangkan kebiasaan buruknya ini. Nah ,, saya memiliki beberapa tips-tips untuk menghilangkan kebiasaan merokok:
1. Mulailah untuk mengurangi batang-batang rokok anda. Misalkan dalam satu hari anda menghisap 3 batang rokok , usahakan lah untuk menguranginya menjadi 1 atau 2 batang saja . Atau dalam 1 bungkus kurangilah 1 batang rokok dalam sehari.
2. Lakukan lah hal-hal yang berguna , contohnya berolah raga . (joging, sepeda santai dll)
3. Sering-seringlah untuk mnghisap gula batu atau permen . Kalau muncul keinginan anda untuk merokok muncul , cepat-cepatlah melakukan ini.
4. Kuatkan tekad anda untuk menghilangkan kebiasaan merokok. Coba-cobalah mencari buku atau majalah yang ada kaitanya dengan dampak-dampak rokok, dengan tekad diri sendiri pasti kebiasaan ini akan menghilang dengan sendirinya.
5. Jauhilah lingkungan anda yang banyak orang yang suka merokok, karena kalau anda melihat orang banyak merokok . Maka kebiasaan anda ini akan kambuh
6. Tambahan dari pak agus. Penyebab orang merokok adalah karena rokok itu enak dan mengasyikkan. Nah, di saat pusing atau stress masalah pekerjaan, rokok seolah menjadi penawarnya. Dengan menghisap rokok, pikiran jadi tenang dan santai, ujung2nya masalah jadi mudah terpecahkan. Itu cuma salah satu alasan kenapa kita merokok…. jadi poin selanjutnya agar bisa menghilangkan kebiasaan merokok adalah kita harus memaksa diri kita untuk tidak merokok. Caranya adalah dengan menghilangkan enaknya merokok, dengan mengganti rokok yang kita hisap dengan rokok yang tidak enak / tidak kita sukai.
Inilah beberapa tips yang bisa saya berikan , semoga bermanfaat.

Selasa, 13 November 2012

Tulisan 11


Mencegah Kekerasan dalam Rumah Tangga


Pada tulisan “Kekerasan dalam Rumah Tangga” bagian 1 dan 2 telah dijelaskan mengenai gejala tindakan kekerasan dan jenis-jenisnya. Pertanyaan yang mengemuka adalah, bagaimana usaha yang harus dilakukan agar bisa mencegah adanya kekerasan dalam rumah tangga ?
Beberapa prinsip berikut hendaknya dipegangi oleh semua anggota keluarga agar bisa terhindar dari tindak kekerasan:

1. Masing-masing pihak hendaknya menempatkan diri pada posisinya secara proporsional
Hendaknya seluruh anggota keluarga menepati posisi masing-masing, dan mengerjakan peran masing-masing. Salah satu sebab munculnya tindak kekerasan adalah karena tidak ditepatinya posisi masing-masing pihak dalam rumah tangga. Suami hendaklah menjadi pemimpin yang bijak, yang menjaga serta merawat hati dan perasaan isteri serta anak-anak.
Suami harus memimpin keluarga dengan bijaksana dan penuh cinta. Menjauhkan diri dari sikap arogan, sewenang-wenang dan semena-mena terhadap keluarga. Menjauhkan diri dari kekasaran ucapan, sikap dan perilaku kepada isteri dan anak-anaknya. Pemimpin yang baik tidak akan memberikan beban yang memberatkan, tidak akan melukai hati dan perasaan, tidak akan menyalahgunakan kewenangan.
Isteri hendaklah berbakti kepada suami. Selalu berusaha tampil secantik mungkin di hadapan suami, dan selalu berusaha menyenangkan hati suami. Isteri mengelola urusan kerumahtanggaan dengan kehadiran perasaan, bukan dengan keterpaksaan. Isteri menjadi penyejuk hati suami, menjadi motivator dalam kebaikan, menjadi inspirasi yang menyemangati suami. Berusaha mendidik anak-anak dengan sepenuh cinta, agar menjadi anak-anak yang baik dan berkualitas.

2. Memahami bahwa kekerasan hanya akan melahirkan ketidakbaikan
Tindak kekerasan dalam rumah tangga tak akan membawa kebaikan. Justru dari tindak kekerasan itu akan muncul dendam, kebencian, permusuhan dan konflik berkepanjangan. Lebih dari itu, apabila kekerasan menghasilkan cacat fisik ataupun mental karena trauma, maka penyesalan akan terjadi sepanjang hidup. Kadang-kadang dalam keadaan emosi dan marah, tidak sempat berpikir panjang seperti itu. Yang ada adalah keinginan untuk menumpahkan emosi secara sesaat, memuaskan kehendak terhadap orang lain, dan baru dirasakan penyesalan setelah segala sesuatunya terjadi.
Sikap kasar dan keras kepada pasangan tidak akan menghadirkan kebaikan apapun. Justru yang muncul adalah perasaan benci, dendam, dan sakit hati. Kekerasan hanya akan mengakibatkan penyesalan, maka jangan pernah melakukan kekerasan dan kekasaran kepada pasangan anda.
3. Memenuhi hak pihak lain
Setiap anggota keluarga harus menunaikan kewajiban diri terhadap yang lainnya, agar hak-hak bisa ia dapatkan. Menuntut hak dari orang lain, tanpa menunaikan kewajibannya adalah perbuatan tak bertanggung jawab, ingin menang sendiri. Dengan pemenuhan kewajiban ini, akan memungkinkan setiap Dengan pemenuhan kewajiban ini, akan memungkinkan setiap setiap personal dalam rumah tangga mendapatkan hak-haknya secara proporsional, sehingga tidak ada pihak yang terzhalimi.
Jangan terbiasa dengan menuntut hak, namun biasakan memberikan hak pihak lain. Suami memberikan hak-hak isteri, demikian pula isteri memberikan hak-hak suami. Suasana yang muncul adalah berlomba melakukan kebaikan di rumah tangga, dengan menunaikan hak-hak pasangan. Bukan suasana saling menuntut dipenuhinya hak masing-masing.
4. Membiasakan kehidupan musyawarah
Sumbatan komunikasi bisa berdampak pada dilakukannya tindak kekerasan sebagai ekspresi ketertindasan. Rumah tangga hendaknya membiasakan kehidupan musyawarah sebagai bagian penting dalam menjaga kebaikan keluarga, menyampaikan nasihat satu dengan yang lainnya, saling mengungkapkan keinginan dan harapan-harapan.
Suami tidak memutuskan segala sesuatu sendirian, namun harus melibatkan isteri agar bisa memberi pertimbangan dan masukan. Ajak isteri melakukan musyawarah untuk merancang masa depan keluarga. Buat suasana keterbukaan yang nyaman sehingga tidak ada pihak yang merasa tertekan dalam rumah tangga. Semua merasa nyaman karena bisa lancar mengungkapkan keinginan.

5. Senantiasa mengevaluasi perjalanan rumah tangga
Kadang-kadang karena terjebak rutinitas, suami dan isteri menjadi kehilangan arah serta orientasi dalam berkeluarga. Akhirnya kehidupan keluarga hanyalah merupakan sekumpulan aktivitas rutin yang menjemukan dan membuat lelah. Segala peran dipahami sebagai peran teknis dan mekanis, tak ada perasaan, tak ada rasa cinta, tak ada sentuhan kelembutan dan kasih sayang. Dengan adanya evaluasi secara berkala, memungkinkan segera menemukan arah yang mulai melenceng, orientasi yang mulai tak lurus, niatan yang mulai terkotori.
Jangan membiarkan adanya hal yang menyimpang dalam kehidupan rumah tangga. Setiap ada bentuk penyimpangan harus segera dikoreksi dan diluruskan dengan cara-cara yang bijak. Evaluasi semua bagian, agar kehidupan keluarga selalu berada dalam suasana yang menyenangkan dan bisa dinikmati semua anggotanya. Jangan hanya seseorang yang bisa merasa senang namun membuat gelisah dan tidak nyaman pihak lainnya.
Semua pihak harus bersedia duduk dan melakukan evaluasi demi kebaikan keluarga. Evaluasi tidak dimaksudkan untuk saling salah menyalahkan, atau saling mencari-cari kesalahan pihak lain, atau saling tuduh menuduh. Namun evaluasi dilakukan dalam rangka mencari perbaikan di masa yang akan datang. Biarlah yang telah berlalu, namun harus ada upaya selalu mencari yang terbaik untuk keluarga.

Jumat, 09 November 2012

Tugas 3


KEPEMIMPINAN

Pengertian dari kepemimpinan, penjelasan tipe-tipe kepemimpinan dan penjelasan teori-teori kepemimpinan !
-------------------------------------------------------------------------
   
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepadapengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.

Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

Berikut ini beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai definisi kepemimpinan :

1. George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17)
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Ordway Tead (1929)
Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya.
3. Rauch & Behling (1984)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
4. Kartini Kartono (1994 : 48)
Kepemimpinan itu sifatnya spesifik, khas, diperlukan bagi satu situasi khusus. Sebab dalam suatu kelompok yang melakukan aktivitas¬aktivitas tertentu, dan mempunyai suatu tujuan serta peralatan¬peralatan yang khusus. Pemimpin kelompok dengan ciri-ciri karakteristik itu merupakan fungsi dari situasi khusus.

Dalam “A Handbook of Leadership” yang dikutip oleh Prof. Drs. S. Pamuji, MPA,
a. Leadership As A Focus Of Group Process
(Kepemimpinan sebagai titik pusat proses kelompok)
b. Leadership As Personality And Its Effects
(Kepemimpinan sebagai kepribadian seseorang yang memiliki sejumlah perangai (Traits) dan watak (Character) yang memadai dari suatu kepribadian)
c. Leadership As The Art Of Inducing Comliance
(Kepemimpinan sebagai seni untuk menciptakan kesesuaian paham, kesepakatan)
d. Leadership As The Exercise Of Its Influence
(Kepemimpinan sebagai pelaksanaan pengaruh)
e. Leadership As Act Or Behavior
(Kepemimpinan sebagai tindakan atau prilaku)
f. Leadership As A From Of Persuasion
(Kepemimpinan adalah bentuk persuasi)
g. Leadership As A Power Relation
(Kepemimpinan sebagai suatu hubungan kekuasaan/kekuatan)
h. Leadership Is An Instrumental Of Goal Achievement
(Kepemimpinan adalah sarana pencapaian tujuan)
i. Leadership As An Effect Of Interaction
(Kepemimpinan adalah suatu hasil dari interaksi)
j. Leadership As A Deferentiated Role
(Kepemimpinan adalah peranan yang dipilahkan)
k. Leadership As The Initiation Of Structur
(Kepemimpinan sebagai awal dari pada struktur

Tipe-Tipe Kepemimpinan

Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan menjadi lima type utama yaitu sebagai berikut :
  1. Tipe pemimpin otokratis
  2. Tipe pemimpin militeristik
  3. Tipe pemimpin paternalistis
  4. Tipe pemimpin karismatis
  5. Tipe pomimpin demokratis

1. Tipe Pemimpin Otokratis
Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu hak.
Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
  • Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
  • Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
  • Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata
  • Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia menganggap dialah yang paling benar.Selalu bergantung pada kekuasaan formal
  • Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan (Approach) yang mengandung unsur paksaan dan ancaman.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe mimpinan otokratis tersebut di atas dapat diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena tipe ini tidak dapat dipakai dalam organisasi modern.

2. Tipe Kepemimpinan Militeristis

Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis.
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
  • Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama.
  • Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya.Sonang kepada formalitas yang berlebihan
  • Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
  • Tidak mau menerima kritik dari bawahanMenggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpin militeristis jelaslah bahwa ripe pemimpin seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.

3. Tipe Pemimpin Paternalistis
Tipe kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal atau kepakan.ke Pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapaan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimentil.
Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan sebagai berikut:
  • Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
  • Bersikap terlalu melindungi bawahanJarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan. Karena itu jarang dan pelimpahan wewenang.
  • Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk mengembangkan inisyatif daya kreasi.
  • Sering menganggap dirinya maha tau.

Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat diporlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifar-sifar negatifnya pemimpin faternalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang dipimpinnya.

4. Tipe Kepemimpinan Karismatis
Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menamukan sebab-sebab mengapa seorang pemimin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe pemimpin seperti ini mampunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang faktor penyebab Karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan dan sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin karismatis.

5. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.
Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
  • Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia.
  • Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi.
  • Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.
  • Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari bawahan.
  • Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.
  • Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.
  • Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
Teori Kepemimpinan

Beberapa teori telah dikemukakan para ahli majemen mengenai timbulnya seorang pemimpin. Teori yang satu berbeda dengan teori yang lainnya.
Di antara berbagai teori mengenai lahirnya paling pemimpin ada tiga di antaranya yang paling menonjol yaitu sebagai berikut :

1. Teori Genetie
Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan "leaders are born and not made". bahwa penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan karena ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin.Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akn menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin.

2. Teori Sosial
Jika teori genetis mengatakan bahwa "leaders are born and not made", make penganut-penganut sosial mengatakan sebaliknya yaitu :
"Leaders are made and not born".
Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.

3. Teori Ekologis
Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori sosial. Penganut-ponganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat mana kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu.

Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teori sosial dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan.Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.

Sumber dari :