Selasa, 19 Juni 2012

Bab 5 Manusia dan Keindahan

NAMA   : ADE KOSWARA
NPM     : 10111121       
KELAS : 1KA40
ILMU BUDAYA DASAR
BAB V
MANUSIA DAN KEINDAHAN

5.1. PENGERTIAN KEINDAHAN
Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semuahasil seni indahl, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lerenggunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, ta13nan,perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Menurut The Liang Gie dalam bukunya Garis Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia danSpanyol “bello”, kata-kata itu berasal dari- bahasa Latin “bellum”. Akar katanya adalah ”bonum”yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi’ ”bonellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis “bellum”.

 Selain itu menurut luasnya dibedakan pengertian:
1. Keindahan dalam arti luas.Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah,sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.. Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi :· keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, keindahan intelektual.
2. Keindahan dalam arti estetik murni.Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalamhubungannya dellgan se:gala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.Keindahan dalam arti yang terbatas, me~punyai arti yang lebih disempitkan sehinggahanya menyangkut bendabenda yang dapat -diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahanbentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna,bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatukumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan sipengarnat.
.
       Pengalaman “keindahan” sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau “keindahan itu berada pada mata yang melihatnya Kata benda Yunani klasik untuk “keindahan ” adalah  kallos, dan kata sifat untuk “indah” itu  kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu horaios, kata sifat etimologis berasal dari kata  hora, yang berarti “jam.” Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan “berada di jam (waktu) yang sepatutnya.”

5.2. RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Merenung adalah memikirkan sesuatu secara diam diam.Dalam merenung untuk menciptakan seni ada 3 teori,yaitu:teori pengungkapan,teori metafisik danteori psikologis Teori Pengungkapan. Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketikamenciptakan karya seni. 
1.    Teori Pengungkapan ; Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentagn hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images).”


2.    Teori Metafisik ; Teori seni yang bercotak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasaldari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teoriseni.
3.    Teori Psikologis; Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni danalam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis
5.3. KESERASIAN
            Keserasian berasal dari  kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Dalam pengertian perpaduan misalnya, orang berpakaian harus dipadukan warnanya bagian atas dengan bagian bawah. Atau disesuaikan dengan kulinya. Apabila cara memadu itu kurang cocok, maka akan mernusak pemandangan. Dan begitu juga sebaliknya sebaliknbya jika benar maka akan membuat orang puas karenanya.
Pertentangan juga dapat menghasilkan kreasi. Misalnya dalam dunia musik, pada hakikatnya iurama yang mengalun itu juga merupakan pertentangan suara tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut. Karena itu dalam keindahan ini, sebagian ahli piir menjelaskan, bahwa keindahan pada dasarnya adalah kesatuan, keselarasan, kesetangkupan, keseimbangan, dan keterballikan. Selanjutnya dalam keindahan hal itu dakatakan tersusun dari berbagai ketarbatasan dan keselarasan.
Filsuf Inggris herbert Read merumuskan  definisi, bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan inderawi kita ( beauty is unity of formal relations among our sence-perception ). Pendapat lain menganggap pengamalan estentik suatu keselarasan dinamik dari perenungan yang menyenangkan. Dalam keselarasan itu seseorang memiliki perasaa-perasaan seimbang dan tenang , mencapai cita rasa  akan suatu yang terakhir dan rasa hidupo sesaat ditempat-otempat kesemprunaan yang dengan senang hati ingindiperpanjangnya.

Senin, 18 Juni 2012

Bab 7 Manusia dan Keadilan

NAMA   : ADE KOSWARA
NPM     : 10111121       
KELAS : 1KA40
ILMU BUDAYA DASAR
BAB VII
MANUSIA DAN KEADILAN

7.1.        Pengertian Keadilan
Keadilan adalah kelayakan bertindak pada manusia. kelayakan bisa diartikan sebagai titik tengah di antara dua ujung yang ekstrim baik yang terlalu banyak maupun sedikit.

            Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban atau menurut kata lain keadilan adalah keadilan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh kekayaan sama dari harta bersama

7.2.        Keadilan Sosial
            Keadilan sosial diartikan sebagai suatu keadaaan yang mnggambarkan bahwa hassil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh rakyat indonesia. Tujuan seluruh rakyat indonesia mempunyai kewajiban kemajuan yang merata dan berkeadilan sosila adalah berusaha secara bersama-sama untuk meningkatkan dan mengembangkan keadaan menjadi lebih baik untuk mencapai tujuan agar kekayaan alam dan hasil  pembangunan nasional yang meliputi segala aspek pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh rakyat indonesia

            Untuk mewujudkan keadilan sosial dapat diperinci berdasarkan perbuatan dan sikap yang perlu ditanamkan di dalam diri yaitu
1. perbuatan luhur yang akan mencerminkkan sikap dan suasana kekeluargaan
2. sikap adil terhadap sesama makhluk.
3. sikap suka untuk memberi pertolongan kepada yang memerpulakan bantuan. 4. sikap suka terhadap kerja keras
5. sikap saling menghargai terhadap hasil karya orang lain




7.3.        Macam-macam Keadilan
Keadilan legal atau keadilan moral, Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi terhadap rohani, umumnya dari masyarakat yang membuat dan juga yang menjaga kesatuan. suatu masyarakat yang adil menjalankan setiap pekerjaannya menurut sifat dasar paling cocok bagi (The man behind the gun). Pendapat dari Plato disebut juga sebagai keadilan moral sedangkan

1.    Keadilan distributive, Aristoteles berpendapat bahwa keadilan terlaksana bila ada hal yang sama diperlakukan secara sama maupun tidak sama (Justice is done when equals are treated equally). Pada intinya pendapat dari Aristoteles disebut keadilan distributive.
2.    Keadilan komutatif,Keadilan yang bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.menurut Aristoteles keadilan merupakan asas pertalian dan ketertiban didalam masyarakat.

7.4.        Kejujuran
Kejujuran (jujur) biasanya diartikan pada seseorang sesuai dengan hati nurani  dan dikatakan sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Pada hakekatnya kejujuran dilandasi pada kesadaran moral yang tinggi dan kesadaran pengakuan.

Bagi mereka yg punya jiwa besar dan pastinya bisa menerima walaupun nyatanya itu menyakitkan. Hanya mereka yg pemaaf lah yg bisa menerima sebuah keterbukaan akan kejujuran yang dilontarkan setelah sekian lama tertutup oleh kebohongan belaka  Selalu dan pasti kejujuran itu akan membawa dampak yang positif apapun itu. Jadi terimalah siapa dirimu dengan kejujuran dari orang tersayangmu.kebohongan  adalah hal yang sangat menyakitkan, namun kesakitan itu bisa dibasuh dengan kejujuran dan hati yang lapang.

7.5.        Kecurangan
Kecurangan merupakan keinginan yang tidak sesuai dengan hati nurani. Seseorang yang berbuat curang yang hanya mempunyai maksud untuk memperoleh keuntungan akan mendatangkan kesenangan bagi dirinya walaupun orang lain menderita.

Beberapa faktor orang melakukan kecurangan yaitu :
1. Faktor Ekonom
2. Faktor Kebudayaan
3. Faktor Peradaban
4. Faktor Teknik

7.6.        Penghitungan Hisab dan Pembalasan
a.    Penghitungan Hisab
Dalam islam kita kenal yaitu Yaumul hisab yaitu hari perhitungan segala amal dan perbuatan kita semasa hidup kita didunia. disini manusia yang telah meninggal akan di hitung semua amal baik dan buruknya jika amal baiknya lebih banyak maka iya akan masuk surga dan jika amal buruknya jauh lebih banyak maka akan masuk neraka
b.    Pembalasan
Pembalasan merupakan suatu reaksi dengan apa yang di perbuat orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan serupa dan perbuatan yang imbang. Pembalasan juga dapat disebabkan dengan adanya perbuatan
.
7.7.        Pemulihan Nama Baik
Nama baik ialah nama yang tidak cacat (tercela), Tingkah laku atau perbuatan juga sangat berpengaruh dengan nama baik. pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia yaitu Manusia mempunyai sifat dasar ialah makhluk bermoral.

7.8.        Pembalasan
Pembalasan merupakan suatu reaksi dengan apa yang di perbuat orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan serupa dan perbuatan yang imbang. Pembalasan juga dapat disebabkan dengan adanya perbuatan

Bab 6 Manusia dan Penderitaan

NAMA   : ADE KOSWARA
NPM     : 10111121       
KELAS : 1KA40

ILMU BUDAYA DASAR
BAB VI
MANUSIA DAN PENDERITAAN

6.1.    Pengertian penderitaan
Berasal dari kata derita (sangsekerta=dhra) yang berartimananggung atau merasakansesuatu yang tidakmenyenangkan.
                         
            Penderitaan yang timbul karena perbuatan manusia Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat memperbaiki nasibnya.

            Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia

6.2. Pengertian Siksaan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.
Tiga Siksaan Bersifat Psikis
·                     Kebimbangan, siksaan ini terjadi ketika manusia sulit untuk menentukan pilihan yang mana akan meraka ambil dan mereka tidak ambil. Situasi ini sangat membuat psikis manusia tidak stabil dan butuh pertimbangan yang amat sangat sulit.
·                     Kesepian, merupakan perasaan sepi yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial ,hidup bersama dan tidak hidup seorang diri.Faktor ini dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia
·                     Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh manusia.
·                     Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang amat mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia berkejatuhan mental.
6.3. Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekaluan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang hams diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
Ø  nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
Ø  nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap-tahap Gangguan Kejiwaan
·                     Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bais jasmana maupun rokhani
·                     Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
·                     Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan
Sebab-sebab timbulnya Kekalutan Mental
·                     Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
·                     Terjadinya konflik sosial budaya
·                     Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
6.4. Penderitaan dan Perjuangan
            Penderitaan memang selalu hadir dalam kehidupan kita, tidak berarti hidup adalah menderita / hidup adalah untuk penderitaan. namun "Hidup adalah Berjuang karena Hidup adalah Perjuangan". Jadi mau tidak mau kita selalu dituntut untuk terus berjuang dlam hal apapun. dan percayalah bahwa tidak ada sesuatu yang sia - sia. Setelah perjuangan terlaksana dan pasrah kepada Tuhan. maka dari itulah gunanya bersosialisasi, dengan bersosialisasi kita dapat saling membantu dalam susah maupun senang dengan sesama manusia dalam menyelesaikan masalah dan menyelesaikan penderitaan. namun jangan lupa disertai doa pula.Manusia hanya merencanakan selebihnya adalah kehendak Tuhan.
Penderiaan sebagai  kodrat manusia,karena itu manusia tidak pesimis. Manusia harus optimis brusahamengatasi kesulitan hidup.

Penyebab penderitaan banyak disebabkan oleh berbagai hal di bawah ini :
·                     Hubungan tidak baik antara manusia dengan manusia yang mengakibatkan penderitaan didasari rasa dengki, iri, sakit hati, kejam serta alasan lain yang mendasari perbuatan buruk manusia lain terhadap sesama yang dapat memicu penderitaan entah itu dari korban yang mengalami maupun pelaku yang mengalami derita.
·                     Hubungan tidak baik antara manusia dengan Alam yang mengakibatkan bencana, kurangnya kesadaran manusia untuk merawat alam dan bahkan manusia yang sengaja merusak alam dengan
·                     Ketamakan hanya karena masalah uang sehingga terjadi berbagai becana seperti Longsor.
·                     Penderitaan karena cobaan, disini kita dituntut akan kesetiaan kita melalui suatu cobaan dan percayalah bahwa Tuhan tidak akan meberikan suatu cobaan diluar kemampuan umat-Nya.

Berbagai pengaruh dari penderitaan dapat dikategorikan bersifat positif dan negatif tergantung dari bagaimana manusia menghadapi kenyataan ini,
apabila menyikapi secara positif dengan mudah ia bisa menepis pegaruh penderitaan itu dengan contoh motto yang telah saya berikan bahwa "Hidup adalah Berjuang karena Hidup adalah Perjuangan". jadi dia bisa kuat menghadapi penderitaan da selalu berusaha kuat untuk menghadapi penderitaan.Lawannya adalah sikap negatif dalam menghadapi penderitaan, ini efek terparahnya yakni penyesalan, minder berlebihan, tidak bahagia, selalu putus asa manusia mudah
meyerah dalam hidup dan tidak sedikit yang lebih memilih mati meskipun mati bukanlah cara untuk menyelesaikan penderitaan.

6.5. Penderitaan media masa dan senimam
            Dalam zaman serba modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya mensejahterakan manusia dan senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia. Hal ini sudah terjadi seperti bom atom di Hirosyima dan Nagasaki, kebocoran reactor nuklir di Uni Soviet , kebocoran gas beracun di India, pengunaan peluru kendali dalam perang Irak dan yang baru terjadi di Jepang tepatnya di Fukushima terjadi ledakan reactor nuklir yang menyebabkan radiasi nuklir yang membahayakan kesehatan manusia,akibatnya masyarakat sekitar yang tinggal di daerah tersebut harus di ungsikan ke tempat yang jauh dari daerah terkena radiasi.
Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah, kecelakaan, bencana alam, bencana perang dal lain – lain. Contoh tenggelamnya kapal tampomas dua diperairan malasembo, jatuhnya pesawat Hercules yang mengangkut para perwira muda di Condet, meletusnya gunung galunggung dan perak irak dan iran.
Berita mengenai penderitaan silih berganti mengisi lembaran Koran, berita di televisi, radio, dengan maksud supaya orang yang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Nyatanya tidak sedikit bantuan yang datang dari dermawan dan sukarelawan berupa material dan tenaga untuk meringankan dan menyelamatkan mereka dari musibah ini. Media masa adalah salah satu alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa – peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat.
Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesame manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Contoh bagaimana penderitaan seorang istri yang bernama Manohara akibat kekerasan rumah tangga yang di filmkan dengan judul “Manohara”, juga ada berita seperti bagaimana penderitaan anak bernama Arie Hangara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang di filmkan dengan judul “Arie Hangara”.
6.6. Penderitaan dan Sebab sebabnya
Apabila dikelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab – sebab timbulnya penderitaa, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut:

Ø  Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manisa karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini terkadang disebut nasib buruk. Nasib buruk tersebut dapat berubah menjadi baik. Dengan kata lain manusia itu sendirilah yang dapat memperbaiki nasibnya. Tuhan yang menntukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya. Perbuatan manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia. Tetapi kadang manusia itu sendiri tidak menyadarinya, contohnya kita membuang sampah sembarangan sehingga menyebabkan banjir.
Ø  Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakan dan optimisme dapat menjadi usaha untuk mengatasi penderitaan tersebut.

6.7. Pengaruh Penderitaan
Seseorang yang mengalami penderitaan biasanya akan menimbulkan sikap yang kurang wajar atau negatif, karena pada saat seseorang terkena suatu musibah mereka menganggap bahwa ini adalah suatu hal yang tidak mereka kehendaki atau inginkan sikap yang timbul biasanya keputusasaan, kecewa, marah, menyesal dan lain-lain. Selain itu seseorang juga dapat menjadi pribadi yang kurang baik dilingkungannya karena pengaruh-pengaruh tehadap dirinya yang kurang baik disaat dia mengalami suatu musibah.
Depresi juga salah satu pengaruh dari penderitaan , karena begitu banyak sekali tekanan-tekanan yang menuju kepada seseorang saat terkena musibah misalnya seseorang yang dipecat dari perusahaanya tempat dia bekerja sudah pasti orang tersebut mengalami tekanan yang sangat berat karena tidak bisa memberikan nafkah lagi bagi sang istri, orang yang depresi cenderung untuk tidak ingin melakukan kegiatan seperti biasanya karena sudah dilingkupi keputusasaan yang begitu besar. Orang-orang disekitarnyalah yang dapat membangkitkan semangatnya disamping selalu berserah diri dan selalu berdoa.

Bab 11 Manusia dan Harapan

NAMA   : ADE KOSWARA
NPM     : 10111121       
KELAS : 1KA40
ILMU BUDAYA DASAR
BAB XI
MANUSIA DAN HARAPAN


11. 1. Pengertian Harapan

            Harapan berasal dan kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan Bila dibandingkan dengan cita-cita , maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk: sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang.

11. 2. Sebab Manusia Mempunyai Harapan

1.    Dorongan untuk kebutuhan hidup yang terdiri dari Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang kita butuhkan dalam keseharian. Kebutuhan rohani adalah kebutuhan batin manusia yang hanya dapat dipenuhi.

2.    Dorongan kodrat ialah sifat atau keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia diciptakan oleh tuhan serta adanya keinginan agar apa yang diharapkan sesuai apa yang ia inginkan

3.    Keamanan: Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Walaupun secara fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan memberikan rasa perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang diharapkan.

4.    Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai: Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Tapi, sebagai manusia yang berakal, kita harusnya mendahulukan kewajiban ketimbang hak. Termasuk dalam masalah “cinta”. Kalau kita ingin menuntut hak kita untuk dicintai orang tua kita, yaaa kita lebih dulu mencintai mereka, karena itu kewajiban kita.



11.3.   Pengertian Doa

Menurut bahasa do'a berasal dari kata "da'a" artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara' do'a berarti "Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan. Tujuan Berdo'a / Berdoa Memohon hidup selalu dalam bimbingan Tuhan Agar selamat dunia akhirat Untuk mengungkapkan rasa syukur kepada kepada-Nya Meminta perlindungan Tuhan ahar dijauhkan dari Setan yang terkutuk

11.4.   Kepercayaan

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Adanya jenis pengetahuan yang dimilik seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karma orang lain itu dapat dipercaya.

Kepercayaan pada ruang internal disebut sebagai kepercayaan dalam diri pribadi. Konsep “kepercayaan diri” adalah bagian dari kepercayaan dalam diri yang saya maksud. Kepercayaan dalam diri mencakup suatu perasaan obyektif dalam diri pribadi masing-masing.

11. 5. Kepercayaan dan usaha untuk meningkatkannya

Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya. Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain. Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara mempercayai pemerintah / Negara.

Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain

a.    Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
b.    Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
c.    Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
d.    Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
e.    Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya

Bab 10 Manusia dan Kegelisahan

NAMA   : ADE KOSWARA
NPM     : 10111121       
KELAS : 1KA40
ILMU BUDAYA DASAR
BAB X
MANUSIA DAN KEGELISAHAN


10.1.     Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan karena itu dalam kehidupan sehari hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan kekhawatiran ataupunk ketakutan definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena hal yang didingainkannya tidak tercapai.
Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekwatiranataupun ketakutan. Masalh kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisidapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena pa yang diinginkan tidak tercapai. Sigmund Freud ahlipsikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan(obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.

10.2.     Sebab-Sebab Orang Gelisah
1.    Takut akan kehilangan milik ( harta dan jabatan )
2.    Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )
3.    Kesepian dalam hati maupun nyata
4.    Ketidakpastian dalam menentukan pulihan
5.    Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan )
6.    Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual)

10.3.     Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan
Usaha-usaha yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kegelisahan ini peratama-tama harus mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. sehingga kesulitan dapat kita atasi. Sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada Tuhan.

10.4.     Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu dalah dari kata dasar terasing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
Penyebabnya perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat atau kekurangan yang ada pada diri seseorang , sehingga ia dapat atau sulit menyesuaikan diridalam masyarakat.


10.5.     Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang,tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itubergangung pada mental orang dan kasus penyebabnya

Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi tubergangung pada mental orang dan kasus penyebabnya. Bermacam sebab terjadinya kesepian, frustasi dapatmengakibatkan kesepian. Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku,keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulannya.